crow-post.blogspot.com
free web site traffic and promotion

Alkohol Lebih Bahaya daripada Heroin

Pada sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet, para ahli obat-obatan menghadirkan sebuah cara baru mengukur kerusakan yang disebabkan oleh narkoba, baik itu yang merusak secara individual maupun yang merusak masyarakat.

Analisis menunjukkan bahwa ketika kedua faktor tersebut dikombinasikan, alkohol adalah obat yang paling merusak, diikuti oleh heroin. Demikian seperti yang dikutip dari Telegraph, Senin, (1/11/2011).

Laporan tersebut ditulis oleh Profesor Nutt dari Imperial College London, Dr. Leslie King dari UK Expert Adviser dan Dr. Lawrance Phillips dari London School of Economics and Political Science.

"Penemuan kami ini mendukung penelitian sebelumnya di Inggris dan Belanda, yang mengkonfirmasi bahwa sistem klasifikasi obat masa kini memiliki sedikit hubungan dengan bukti penyalahgunaan obat-obatan terlarang," simpul dari peneliti tersebut.

Penafsiran baru ini menggunakan sembilan kategori upaya menyakiti diri sendiri dan tujuh dampak pengerusakan kepada masyarakat.

Kategori 'menyakiti diri sendiri' meliputi angka kematian, kesehatan yang kurang baik, kondisi mental yang buruk dan lain-lain. Sementara kategori 'menyakiti orang lain' meliputi kejahatan, pengerusakan lingkungan, konflik keluarga, dan penurunan kepaduan komunitas. Heroin, narkotika dan obat-obatan lain adalah yang paling berbahaya untuk kategori individu, sementara alkohol adalah yang paling berbahaya untuk kategori kepada sesama.

Hasil analisa ini menunjukkan bahwa sebagai narkoba yang paling berbahaya, bahaya alkohol adalah tiga kali lipat seperti kokain dan tembakau. Juga ditunjukkan bahwa alkohol lima kali lipat lebih berbahaya daripada zat mephedrone, yang mana baru-baru ini disebut sebagai obat ilegal di Inggris, sebelum dikategorikan sebagai 'class B controlled drug' pada bulan April 2010.

Ekstasi, yang mana telah menarik perhatian dari media selama dua dekade terakhir, di analisis ini dianggap kurang berbahaya jika dibandingkan dengan alkohol.

"Hasil analisis ini juga sesuai dengan kesimpulan dari laporan para ahli sebelumnya yang menargetkan bahwa alkohol itu berbahaya dan penting untuk diketahui publik," ujar Profesor Nutt dari Imperial College London.

Sebelumnya Profesor Nutt adalah pimpinan dari Advisory Council on the Misuse of Drugs, sampai dia dipecat tahun lalu karena mengatakan bahwa ekstasi itu kurang berbahaya jika dibandingkan dengan alkohol.

sumber: www.okezone.com
foto: allaboutaddiction

0 comment:

Posting Komentar

Copyright © Crow - Post